Belajar dan Berbagi Seputar Ilmu Informatika

Senin, 04 Agustus 2025

Logika Boolean (4): Memahami Struktur if-else: Cara Komputer Membuat Keputusan



Dalam dunia pemrograman, logika adalah segalanya. Setiap aplikasi, dari game sederhana hingga sistem perbankan yang kompleks, bergantung pada kemampuan komputer untuk mengambil keputusan. Kemampuan ini berasal dari sebuah struktur dasar yang disebut if-else.

if-else adalah fondasi dari logika bersyarat, yang memungkinkan program untuk menjalankan instruksi yang berbeda tergantung pada kondisi tertentu. Secara sederhana, if-else adalah "otak" di balik setiap percabangan dalam alur program.

Konsep Dasar: Benar atau Salah?

Logika if-else bekerja dengan konsep yang sangat sederhana: Benar (True) dan Salah (False). Sebuah program akan memeriksa suatu kondisi. Jika kondisi itu Benar, ia akan mengikuti jalur A. Jika kondisi itu Salah, ia akan mengikuti jalur B.

Bayangkan kamu sedang membuat program untuk menentukan apakah seorang pelanggan mendapatkan diskon. Aturan mainnya: jika total belanja lebih dari Rp100.000, dia mendapatkan diskon 10%. Jika tidak, dia tidak mendapatkan diskon.

Di sinilah peran if-else masuk:

 * if (Jika): Bagian ini adalah pertanyaan utama. Program akan bertanya, "Jika total belanja lebih dari Rp100.000, maka...?" Jika jawabannya Benar, program akan menjalankan kode di dalam blok if.

 * else (Selain itu): Bagian ini adalah jawaban "darurat". Jika jawaban dari pertanyaan if adalah Salah, program akan mengabaikan blok if dan langsung menjalankan kode di dalam blok else.

Contoh dalam Bahasa Pemrograman

Dalam berbagai bahasa pemrograman, struktur if-else memiliki sintaks yang mirip. Berikut adalah contoh sederhana dalam pseudocode (kode yang mirip dengan bahasa sehari-hari):

total_belanja = 125000


if (total_belanja > 100000) {

    // KONDISI BENAR

    berikan_diskon(10%)

    tampilkan_pesan("Selamat! Anda mendapatkan diskon.")

} else {

    // KONDISI SALAH

    tampilkan_pesan("Maaf, Anda belum memenuhi syarat diskon.")

}


Karena total_belanja (125.000) memang lebih besar dari 100.000, program akan menjalankan kode di dalam blok if dan menampilkan pesan diskon. Sebaliknya, jika total_belanja hanya 80.000, program akan langsung menuju ke blok else.

Perluasan Logika: else if

Terkadang, dua kemungkinan tidaklah cukup. Kita mungkin membutuhkan lebih banyak "jalan" untuk kondisi yang berbeda. Di sinilah peran else if menjadi sangat penting.

else if memungkinkan kita untuk menambahkan lebih banyak percabangan di antara if dan else terakhir.

 * Contoh: Memberikan nilai (A, B, C) berdasarkan skor ujian.

<!-- end list -->

skor = 85


if (skor >= 90) {

    tampilkan_pesan("Nilai Anda adalah A.")

} else if (skor >= 80) {

    tampilkan_pesan("Nilai Anda adalah B.")

} else if (skor >= 70) {

    tampilkan_pesan("Nilai Anda adalah C.")

} else {

    tampilkan_pesan("Nilai Anda adalah D.")

}


Dalam skenario ini, program akan memeriksa setiap kondisi secara berurutan. Karena skor 85 tidak memenuhi skor >= 90, program akan memeriksa else if selanjutnya, yaitu skor >= 80. Kondisi ini Benar, maka program akan mencetak "Nilai Anda adalah B." dan langsung menghentikan pengecekan.

Struktur if-else dan else if ini adalah salah satu alat paling fundamental yang harus dikuasai oleh setiap pengembang. Ia adalah pintu gerbang menuju logika yang lebih kompleks dan fungsionalitas yang lebih canggih dalam setiap program yang kita gunakan.


Share:

Postingan Populer